Pages

Rabu, 30 November 2011

PSM Makasar


Berdiri: 1915
Alamat: Jl. Dr. Sam Ratulangi No.3 Kompleks PDAM Indonesia
Laman Resmi: http://psm.web.id
Ketua: Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM
Direktur: M. Ishlah Idrus
Stadion: Gelora Andi Mattalatta / Mattoanging



Kisah sejarah PSM Makasar dimulai pada tanggal 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepak bola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian hari tercatat sebagai embrio Persatuan Sepak bola Makassar (PSM). Dalam perjalanan prestasinya, MVB menampilkan orang-orang bumi putera di jajaran elite persepak bolaan Hindia Belanda seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal sekaligus promotor yang disegani kalangan Belanda. Pada masa itu, sekitar tahun 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam negeri dan luar negeri, di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia.
Pada usianya ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap. Pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa, dan sebagian dikirim ke Burman (kini Myanmar). MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepak bola di Indonesia. Di Makassar, ketika itu segala yang berbau Belanda mutlak dilenyapkan, sebaliknya untuk mencari dukungan penduduk, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. Dan MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepak bola Makassar (PSM).

Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini terkadang dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru di jagad sepakbola Indonesia. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up.

Di era sepakbola profesional, tim ini pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dream Team ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. Hebatnya, PSM kala itu hanya dua kali menelan kekalahan dari 31 pertandingan yang mereka mainkan.

Prestasi
Perserikatan
1951: Runner-up
1957: Juara
1959: Juara
1961: Runner-up
1964: Runner-up
1965: Juara
1966: Juara
1991/92: Juara
1994: Runner-up

Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-10 Wilayah Timur
1995/96: Runner-up
1996/97: Semi-Final
1997/98: kompetisi dihentikan
1998/99: Delapan Besar
1999/00: Juara
2001: Runner-up
2002: Semi-Final
2003: Runner-up
2004: Runner-up
2005: Delapan Besar, peringkat ke-2 Wilayah Timur
2006: Delapan Besar, peringkat ke-4 Wilayah Timur
2007: Peringkat ke-5 Wilayah Timur

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-8
2009/10: Peringkat ke-13

Piala Champions Asia
1997: Putaran 1
2001: Perempat-Final
2004: Babak Grup
2005: Babak Grup

Piala Indonesia
2005: Putaran 2
2006: Putaran 2
2007: 16 Besar
2008/09: Putaran 1
2009/10: 16 Besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar