Pages

Sabtu, 26 November 2011

Peristiwa Gerakan 30 September/PKI


G 30 S/PKI adalah gerakan penghianatan yang dilakukan oleh PKI untuk merebut kekuasaan dan mengganti dasar negara pancasila dengan ideologi komunis.Untuk mencapai tujuan tersebut,PKI tidak segan-segan menghalalkan segala cara seperti menculik dan membunuh para perwira tinggi AD.Untuk melaksanakan tujuannya,PKI melakukan bebarapa langkah,antara lain :

A.Prolog Pemberontakan G 30 S/PKI
           
            Setelah melakukan penyusupan kader-kader PKI kedalam tubuh aparatur negara,seperti TNI,organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan.PKI mulai melaksanakan kegiatan yang disebut tahap persiapan ofensif revolusioner.Tahap tersebut meliputi sabotase dan aksi sepihak.Dalam upayanya meningkatkan situasi revolusioner,PKI memanfaatkan kampanye antineokolonialisme dan imperealisme dengan menempatkan Amerika Serikat dan Inggris sebagai sasarannya.

B.Pelaksaaan G 30 S/PKI

            Pada tanggal 1 oktober 1965 sekitar pukul 01.30 WIB letkol Untung bersama syam,Pono,Brigjen TNI Supardjo dan colonel Latief tiba di lubang buaya,ia memberikan perintah kepada komandan masing-masing untuk berangkat menuju sasaranny masing-masing dan menetapkan Pondok Gede sebagai daerah kemunduran.Untuk melaksanakan operasi maka dibentuklah beberapa pasukan,antara lain sebagai berikut
1)      Pasukan Pasopati bertugas menculik para pemimpin TNI AD dan membawa kelubang buaya.
2)      Pasukan Bima Sakti dipimpin oleh Kapten Suradi yang bertugas mebuasai Jakarta.
3)      Pasukan Gatotkaca sebagai pasukan cadangan yang bertugas menampung tawanan hasil penculikan.

Tiga perwira angkatan darat yang diisukan terkait dengan dewan jendral yaitu Letjen A.Yani,Mayjen Haryono M.T dan Brigjen Panjaitan dibunuh dirumahnya,sedangkan Mayjen Suprapto,Mayjen S.Parman,Brigjen Sutoyo Siswomiharjo dan lettu Pierre tenden dibawa ke lubang buaya dan dibunuh serta di timbun dengan sampah di dalam lubang buaya.Sedangkan jendral Abdul haris nasution dapat kabur,namun putrinya Ade Irma Suryani Nasution Tewas tertembak karena dia sebagai tameng ayahnya jendral Abdul Haris Nasution dalam penculikan,serta Letnan Satu Pierre Andrean Tenden tewas dalam peristiwa tersebut,Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun pengawal rumah wakil perdana menteri II Dr.j.Leimana juga tewas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar